Thursday, June 21, 2012

Rekayasa Sosial

Perubahan sosial yang bergerak melalui rekayasa sosial harus diawali dengan perubahan cara berpikir. Tidak akan mungkin perubahan dapat terjadi jika manusia masih terjebak dalam pola pikir yang salah. Perubahan sosial juga berpotensi menimbulkan krisis. Orang yang tidak siap dengan perubahan, yakni golongan orang yang sudah merasa nyaman dengan kondisinya saat ini cenderung bersikap antipati terhadap perubahan. makna dari rekayasa sosial yang sebenarnya dapat dengan mudah kita temukan dikehidupan sehari-hari. 

           Rekayasa Sosial, pengertiannya adalah campur tangan sebuah gerakan ilmiah dari visi ideal tertentu yang ditujukan untuk mempengaruhi perubahan sosial.

Latar belakang dari hal ini adalah:
•  Ada ketegangan dari masalah sosial
•  Ada energi atau visi ideal yang menuntut pelibatan sentimen
•  Ada objek masalah yang bisa diamati dan berpotensial untuk diselesaikan


           Sedangkan tujuan dari Rekayasa Sosial adalah:                                                                 
•  Dapat merubah perilaku individual
•  Dapat merubah set soaial
•  Dapat mempertinggi martabat umat

Dan untuk unsur – unsur yang terkait dalam hal ini adalah:
•  Agensi
•  Ideologi
•  Masyarakat (subjek Soaial)
•  Informasi Masyarakat
•  Kerangka teori/ metodologi
•  Enersia
•  Media
•  Teleologi

Untuk mengetahui cara kerja dari rekayasa sosial ini maka dapat dirinci sebagai berikut :
•  Mengenali Potensi diri
•  Menentukan target sosial
•  Asosiatif terhadap dasar teori perubahan sosial
Masalah Sosial --> Aksi sosial --> perubahan sosial
•  Memahami penyebab masalah sosial
•  Mengerti inti masalah sosial
•  Menentukan media, saluran pengubah
•  Menyusun strategi perubahan
•  Mengusahakan aksi simulasi
•  Melakukan aksi inti
•  Evaluasi

Kalau kita perhatikan dinamika sosial yang terjadi ditengah masyarakat, maka kita akan dapati perubahan selalu berjalan seiring dengan dinamika itu. Hal itu disebut perubahan sosial. Terdapat 2 macam Perubahan sosial yakni perubahan sosial yang tidak direncanakan (unplanned social change) dan perubahan sosial yang direncanakan (planned social change). Ciri utama perubahan sosial yang tidak direncanakan yaitu terjadi secara terus menerus dan perlahan-lahan tanpa ada yang mengarahkan dan merencanakan. Perubahan model ini lebih sering merupakan akibat perkembangan teknologi, pengetahuan dan globalisasi. Perubahan yang direncanakan adalah perubahan yang disengaja dan memiliki cara dan teknik tertentu (yang bisa juga disebut sebagai metodologi) biasanya melalui rekayasa sosial atau yang biasa disebut Social Engineering. Selain itu perubahan ini juga menentukan desain akhir dari proses perubahan yang dilakukan.

Karakter khas dari social engineering adalah pergerakan yang menginginkan adanya perubahan masyarakat menuju kondisi yang lebih baik. Karena ketika kita menetapkan akan mewujudkan masyarakat yang lebih baik, maka sesungguhnya kita telah menetapkan sebuah desain akhir dari proses yang akan kita lakukan. Salah satu hasil dari rekayasa sosial adalah pembangunan, Revolusi dan Reformasi dari sebuah negara. Revolusi adalah sebuah perubahan total. Ia tidak sekedar merubah perbagian dari komponen sosial. Tetapi Revolusi diluncurkan untuk mengganti sebuah tatanan atau system.  Sedangkan Reformasi hanya menyentuh beberapa dimensi saja dan tidak memerlukan perubahan asas. Sebuah reformasi dilakukan ketika yang bermasalah hanyalah sebatas kesalahan fungsi dari beberapa organ atau cabang saja. Reformasi dilakukan ketika asas yang berlaku masih sesuai dengan konsep dari  idea.
 
Share it To Your Friend:

Related Post:

2 comments:

  1. Kunjungan blogwalking sore.
    Sukses selalu..
    kembali tak lupa mengundang juga rekan blogger
    Kumpul di Lounge Event Blogger "Tempat Makan Favorit"

    Salam Bahagia

    ReplyDelete
  2. makasi ia mas adang atas kunjungan sorenya,
    aku pasti dateng, maksi undangannya :)

    salam lestari!!

    ReplyDelete