BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Era globalisasi telah meuniversalkan
semua perilaku masyarakat. Tidak ada lagi batas yang jelas antara perempuan dan
laki-laki, bahkan ada golongan tertentu yang mencetuskan teori anti gender.
Saat ini banyak kaum laki-laki melakukan hal-hal yang dulu dianggap tabu
dilakukan oleh laki-laki dan sewajarnya dilakukan oleh perempuan, misalnya
dalam hal penggunaan produk kecantikan dan penggunaan aksesoris. Saat ini
banyak laki-laki yang menggunakan produk perawatan kulit untuk menjaga kulit
mereka layaknya kaum perempuan, bahkan ada juga yang menggunakan aksesoris
seperti kalung dan anting yang dulunya hanya digunakan oleh perempaun. Begitu
pula dengan perempuan, saat ini sudah biasa ditemui perempuan yang menggunakan
pakaian layaknya leki-laki, bahkan ada pula perempuan yang dengan jelas
menunjukkan kepada umum bahwa mereka merokok, yang biasanya hanya dilakukan
oleh lelaki.
Ketidakjelasan batas-batas tersebut tidak hanya dialami oleh remaja yang sedang mencari identitas diri. Hal ini juga dialami oleh orang dewasa, bahkan orang yang sudah berkeluarga. Saat ini tidak jarang ditemui anggota perempuan dalam keluarga yang biasa dipanggil ibu bekerja untuk mencari nafkah keluarga, yang sebenarnya merupakan kewajiban ayah sebagai seorang kepala keluarga. Dengan adanya pergeseran ini, seorang ibu juga mencari nafkah untuk keluarga, mengakibatkan tidak terlaksananya kewajiban seorang ibu. Kewajiban utama seorang ibu adalah merawat dan mendidik anak, memasak merupakan salah satu kewajiban ibu. Dengan adanya pergeseran ini, menyebabkan keluarga memerlukan orang lain untuk melaksanakan tugas seorang ibu, isalnya pembantu dan pengasuh anak. Namun tak jarang juga ditemukan tugas seorang ibu ditelantarkan begitu saja dan tidak ada yang menggantikannya. Padatnya jadwal kerja seorang ibu menyebabkan tidak ada waktu untuk memasak. Dasar ini lah yang menyebabkan munculnya makanan-makanan cepat saji atau makanan pengganti yang mengenyangkan. Makanan cepat saji ini diperuntukkan bagi orang-orang yang memiliki sedikit waktu, sehingga mereka tidak membuang sia-sia waktu mereka hanya untuk memasak. Salah satu makanan pengganti yang sering dikonsumsi adalah roti.
Roti merupakan makanan pengganti nasi yang paling banyak dikonsumsi karena roti sangat praktis untuk hidangan sarapan atau bekal, ditambah lagi saat ini roti memiliki variasi yang lebih beragam. Makanan empuk ini memang nikmat, mudah didapat, serta mempunyai segudang gizi bermanfaat. Peranan roti kelak, bisa tidak lagi sebatas menu untuk sarapan, tetapi juga untuk makan siang dan makan malam. Oleh karena itu, kandungan gizi roti perlu diperhatikan agar dapat memberikan sumbangan gizi yang berarti. Seiring dengan berjalannya waktu, roti akhirnya tidak lagi dikaitkan dengan sarapan pagi, tetapi sudah meluas sebagai menu makanan alternatif di segala kondisi dan waktu makan. Roti tidak lagi dinikmati di pagi hari, tetapi juga di siang hari, malam hari, atau sebagai snack di antara dua waktu makan
Secara umum roti dibedakan atas roti tawar dan roti manis. Roti tawar dapat dibedakan lagi atas roti putih (white bread) dan roti gandum (whole wheat bread). Sedangkan roti manis sendiri dibedakan atas dasar bahan pengisinya, seperti roti isi pisang, nenas, kelapa, daging sapi, daging ayam, sosis, coklat, keju, dan lain-lain. Dibandingkan dengan 100 gram nasi putih atau mi basah, maka 100 gram roti memberikan energi, karbohidrat, protein, kalsium, fosfor dan besi yang lebih banyak apabila roti disajikan bersama susu dan telur goreng atau dadar. Menu ini akan meningkatkan perolehan zat gizi, khususnya protein yang sangat diperlukan oleh tubuh (Airlangga, 2009).
Di dalam kelompok bakery , roti merupakan produk yang paling pertama dikenal dan paling populer hingga saat ini. Komposisi roti tawar umumnya terdiri dari: 57% tepung terigu; 36% air; 1,6% gula; 1,6% shortening (mentega atau margarin); 1% tepung susu; 1% garam dapur; 0,8% ragi roti (yeast); 0,8% malt dan 0,2% garam mineral. Gula, walaupun dalam jumlah sedikit perlu ditambahkan ke dalam adonan roti. Hal ini karena gula berperan sebagai bagi pertumbuhan ragi roti (Saccharomyces cereviseae) untuk dapat menghasilkan gas karbondioksida (CO 2) dalam jumlah yang cukup untuk mengembangkan adonan secara optimal (Airlangga, 2009).
Tabel.
Komposisi Gizi Roti Dibanding Nasi dan Mi Basah per 100 gram Bahan
Kandungan Gizi
|
Roti Putih
|
Cokelat
|
Nasi
|
Mie Basah
|
Energi (kkal)
|
248
|
249
|
178
|
86
|
Protein (g)
|
8,0
|
7,9
|
2,1
|
0,6
|
Lemak (g)
|
1,2
|
1,5
|
0,1
|
3,3
|
Karbohidrat (g)
|
50,0
|
49,7
|
40,6
|
14,0
|
Kalsium (mg)
|
10
|
20
|
5
|
14
|
Fosfor (mg)
|
95
|
140
|
22
|
13
|
Besi (mg)
|
1,5
|
2,5
|
0,5
|
0,8
|
Vitamin A (Sl)
|
0
|
0
|
0
|
0
|
Vitamin B1 (mg)
|
0,10
|
0,15
|
0,02
|
0
|
Vitamin C (mg)
|
0
|
0
|
0
|
0
|
Air (g)
|
40
|
40
|
57
|
80
|
Sumber: Direktorat Gizi, Depkes RI (1992)
Dalam hal ini kita menggunakan roti putih. Roti putih dibuat dari tepung terigu kuat, yaitu tepung yang mampu menyerap air dalam jumlah besar, dapat mencapai konsistensi adonan yang tepat, serta memiliki elastisitas yang baik untuk menghasilkan roti dengan remah yang halus, tekstur yang lembut, volume yang besar, dan mengandung 12-13% protein. Roti putih merupakan sumber protein, vitamin dan mineral dengan tekstur yang lembut, apalagi jika ditambah dengan cokelat yang memilki cita rasa yang khas. Oleh karena itu, kami yakin roti goreng cokelat mini akan dapat menarik minat konsumen. Untuk mencapai target penjualan, perusahaan harus menentukan strategi pemasarannya agar proses memasarkan produknya berjalan dengan lancar. Salah satu strategi pemasaran adalah bauran pemasaran (marketing mix). Jadi sangat perlu untuk diketahui bagaimana bauran pemasaran pada roti goreng cokelat mini.
1.2 Identifikasi Masalah
1.
Bagaimana bauran pemasaran (marketing mix) pada roti
goreng cokelat mini?
1.3 Tujuan dan Manfaat
Tujuan Penelitian
Tujuan Penelitian
1.
Bagi
mahasiswa sebagai wawasan tentang bauran pemasaran (marketing mix) pada roti goeeng cokelat mini.
2.
Bahan
informasi bagi pengusaha roti goreng dalam memasarkan produknya.
3.
Sebagai
sumber informasi bagi peneliti yang berminat mengkaji masalah yang sama pada
aspek yang berbeda dimasa yang akan datang.
BAB 2. PEMBAHASAN
Sebagaimana
yang dikatakan oleh William J. Stanton dalam Danfar (2009) bahwa pemasaran
adalah suatu
sistem total dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk merencanakan, menentukan
harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang-barang yang dapat memuaskan
keinginan dan jasa baik kepada konsumen saat ini maupun konsumen potensial. Dari definisi tersebut dapat diketahui
bahwa dalam pemasaran terdapat empat unsur pokok kegiatan pemasaran yakni
produk, harga, promosi dan distribusi yang dimana satu sama lain saling
berkaitan. Sehingga untuk menciptakan pemasaran yang baik dan berhasil dalam
mencapai tujuan perusahaan serta memberikan kepuasan terhadap konsumen, maka
keempat unsur tadi perlu dirancang sebaik mungkin terutama dengan memperhatikan
apa yang diinginkan dan dibutuhkan konsumen sesuai dengan konsep
pemasaran.
Kotler dalam Danfar (2000) mendefinisikan bahwa bauran pemasaran adalah kelompok kiat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk mencapai sasaran pemasarannya dalam pasar sasaran. Sedangkan Jerome Mc-Carthy dalam Tjiptono (2004) merumuskan bauran pemasaran menjadi 4 P yakni product, price, promotion dan place.
1. Product (Produk).
Produk adalah
segala sesuatu yang ditawarkan kepada masyarakat untuk dilihat, dipegang,
dibeli atau dikonsumsi. Produk dapat terdiri dari product variety, quality,
design, feature, brand name, packaging, sizes, services, warranties, and
returns (Anonim, 2009). Produk merupakan bentuk penawaran organisasi jasa yang
ditujukan untuk mencapai tujuan melalui pemuasan kebutuhan dan keinginan
pelanggan. Produk disini bisa berupa apa saja (baik yang berwujud fisik maupun
tidak) yang dapat ditawarkan kepada pelanggan potensial untuk.memenuhi
kebutuhan dan keinginan tertentu. Produk merupakan semua yang ditawarkan ke
pasar untuk diperhatikan, diperoleh dan digunakan atau dikonsumsi untuk dapat
memenuhi kebutuhan dan keinginan yang berupa fisik, jasa, orang, organisasi dan
ide.
Produk yang ditawarkan adalah roti goreng cokelat mini. Kami memilih produk ini karena roti merupakan salah satu makanan pengganti nasi yang paling diminati oleh masyarakat, selain itu roti memiliki banyak zat-zat yang dibutuhkan oleh tubuh. Dibandingkan dengan 100 gram nasi putih atau mi basah, maka 100 gram roti memberikan energi, karbohidrat, protein, kalsium, fosfor dan besi yang lebih banyak apabila roti disajikan bersama susu dan telur goreng atau dadar. Roti yang kita gunakan adalah roti tawar putih yang merupakan sumber protein, vitamin dan mineral dengan tekstur yang lembut. Beberapa alasan kami memilih menggunakan roti putih karena, pertama secara psikologis roti putih dianggap lebih bersih, murni, bebas cemaran dan lebih aman sehingga konsumen akan lebih tertarik pada roti putih. Kedua roti putih memiliki tekstur yang lebih lembut. Ketiga harga roti putih lebih murah, sehingga ini akan menekan biaya produksi. Roti tawar putih tersebut akan kami padukan dengan cokelat yang memilki cita rasa yang khas. Jadi selain mengandung banyak zat-zat yang diperlukan oleh tubuh, produk kami juga memiliki cita rasa yang lezat dan yummi.
Produk yang ditawarkan adalah roti goreng cokelat mini. Kami memilih produk ini karena roti merupakan salah satu makanan pengganti nasi yang paling diminati oleh masyarakat, selain itu roti memiliki banyak zat-zat yang dibutuhkan oleh tubuh. Dibandingkan dengan 100 gram nasi putih atau mi basah, maka 100 gram roti memberikan energi, karbohidrat, protein, kalsium, fosfor dan besi yang lebih banyak apabila roti disajikan bersama susu dan telur goreng atau dadar. Roti yang kita gunakan adalah roti tawar putih yang merupakan sumber protein, vitamin dan mineral dengan tekstur yang lembut. Beberapa alasan kami memilih menggunakan roti putih karena, pertama secara psikologis roti putih dianggap lebih bersih, murni, bebas cemaran dan lebih aman sehingga konsumen akan lebih tertarik pada roti putih. Kedua roti putih memiliki tekstur yang lebih lembut. Ketiga harga roti putih lebih murah, sehingga ini akan menekan biaya produksi. Roti tawar putih tersebut akan kami padukan dengan cokelat yang memilki cita rasa yang khas. Jadi selain mengandung banyak zat-zat yang diperlukan oleh tubuh, produk kami juga memiliki cita rasa yang lezat dan yummi.
2. Price (Harga)
Harga yaitu sejumlah
uang yang konsumen bayar untuk membeli produk atau mengganti hal milik produk.
Harga meliputi last price, discount,
allowance, payment period, credit terms, and retail price. Bauran harga
berkenaan dengan kebijakan strategis dan taktis seperti tingkat harga, struktur
diskon, syarat pembayaran dan tingkat diskriminasi harga diantara berbagai
kelompok pelanggan. Harga menggambarkan besarnya rupiah yang harus dikeluarkan
seorang konsumen untuk memperoleh satu buah produk dan hendaknya harga akan
dapat terjangkau oleh konsumen.
Harga yang ditawarkan roti goreng cokelat mini yaitu Rp 1.500 per bungkus. Harga ini sudah dinilai cukup terjangkau dengan kondisi perekonomian mahasiswa Universitas Jember dan siswa, yang mana mayoritas merupakan anak kos.
3. Promotion (Promosi)
Promosi yaitu berbagai kegiatan
perusahaan untuk mengkomunikasikan dan memperkenalkan produk pada pasar
sasaran. Variabel promosi meliputi antara lain sales promotion, advertising, sales force, public relation, dan direct marketing. Menurut Kotler dalam
Anonim (2009) variabel promosi atau yang lazim disebut bauran komunikasi
pemasaran:
a. Advertising, yaitu
semua bentuk presentasi nonpersonal dan promosi ide, barang, atau jasa oleh
sponsor yang ditunjuk dengan mendapat bayaran.
b.
Sales
promotion, yaitu insentif jangka pendek untuk mendorong
keinginan mencoba atau pembelian produk dan jasa.
c. Public
relations and publicity, yaitu berbagai program yang dirancang untuk
mempromosikan dan atau melindungi citra perusahaan atau produk individual yang
dihasilkan.
d. Personal
selling, yaitu interaksi langsung antara satu atau lebih
calon pembeli dengan tujuan melakukan penjualan.
e. Direct
marketing, yaitu melakukan komunikasi pemasaran secara langsung
untuk mendapatkan respon dari pelanggan dan calon tertentu, yang dapat
dilakukan dengan menggunakan surat, telepon, dan alat penghubung nonpersonal
lain.
Kegiatan promosi sangat berpengaruh besar terhadap keberhasilan suatu kegiatan wirausaha. Promosi roti goreng cokelat mini yang akan kita gunakan adalah personal selling dan direct marketing. Promosi ini sendiri akan kami upayakan dengan menggunakan selebaran-selebaran yang akan disebar di daerah kampus, dan wilayah Jember lainnya yang masih terjangkau. Selain itu, kami juga akan menyebarkan informasi melalui jejaring sosial, yaitu melalui facebook dan twitter serta kami akan membagikan tester pada tempat tertentu khususnya pada Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Universitas Jember.
4. Place (Tempat)
Tempat atau saluran distribusi yaitu
berbagai kegiatan perusahaan untuk membuat produk yang dihasilkan atau dijual
terjangkau dan tersedia bagi pasar sasaran. Merupakan keputusan distribusi
menyangkut kemudahan akses terhadap jasa bagi para pelanggan. Tempat dimana
produk tersedia dalam sejumlah saluran distribusi dan outlet yang memungkinkan
konsumen dapat dengan mudah memperoleh suatu produk. Roti goreng cokelat mini dipasarkan
di lahan kosong
sebelah parkiran Sosek dan di Jalan Jawa, mengingat jalan Jawa merupakan jalan
yang paling sering dilakui untuk kegiatan mahasiswa.
BAB 3. SIMPULAN DAN
SARAN
3.1 Simpulan
1.
Produk yang akan kita pasarkan adalah roti
goreng cokelat mini.
2.
Harga pada produk yang kita tawarkan adalah Rp
1500.
3.
Promosi yang dilakukan adalah personal selling dan direct marketing.
4. Tempat dipasarkannya roti goreng cokelat mini di lahan kosong sebelah parkiran Sosek
dan di Jalan Jawa.
dan di Jalan Jawa.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2009. Konsep Bauran
Pemasaran [Marketing Mix] : Definisi dan Evolusi Faktor Bauran Pemasaran [
Marketing Mix]. http://jurnal-sdm.blogspot.com/2010/01/konsep-bauran-pemasaran-marketing-mix.html
(diakses 12 April 2011)
Danfar. 2009. Bauran
Pemasaran (Marketing Mix). http://dansite.wordpress.com/2009/04/05/bauran-pemasaran-marketing-mix/
(diakses 12 April 2011)
Tjiptono, Fandy. 2004. Pemasaran Jasa. Bayu Media. Malang.
terimakasih atas ilmunya seputar wirausaha Kak, sangat menarik...
ReplyDeleteAplikasi Kasir Warung